Dulu berkenalan dengan brand hp xiaomi karena dipercaya sebuah toko penjual hp untuk memperbaiki hp xiaomi pembeli yang rusak. Ternyata hp itu harusnya dapat garansi tetapi karena suka mendapat kesulitan dan lama dari pihak xiaominya akhirnya diserahkan ke tukang service hp. Kemudian banyak yang service hp xiaomi dengan kasus sinyalnya hilang setelah diupgrade. Ada juga yang minta dimasukkan pilihan bahasa Indonesianya. Beberapa minta aplikasi Google play storenya diinstalkan.
Ternyata itu semua berhubungan dengan beredarnya hp xiaomi di indonesia dengan 2 jenis garansi, yaitu garansi resmi dan garansi distributor. Kejadian di atas terjadi pada hp xiaomi yang bergaransi distributor. Hp xiaomi seperti ini sebenarnya hanya beredar di China dan masuk ke indonesia oleh pihak ketiga. Ada yang terdaftar ada juga yang ilegal agar tidak terkena beban pajak. Hp yang disebut terakhir jumlahnya makin berkurang seiring adanya aturan pemerintah mengenai hp ilegal atau black market. Mungkin hp garansi distributor ini yang membuat xiaomi pesat pemasarannya di Indonesia karena harganya rada miring. Resikonya tentu saja tidak mendapatkan layanan garansi resmi xiaomi.
Sedangkan yang disebut garansi resmi adalah hp xiaomi yang diedarkan oleh PT. Teletama Artha Mandiri selaku distributor resmi xiaomi Indonesia. Oleh karena itu tersemat di kemasannya atau boks dusnya label TAM.
Comments
Post a Comment